Subscribe:
A blog full of random thoughts. Welcome!

Kamis, 25 Juli 2019

Masih Mau Menunggu?

Hello readers,

Kalian ngapain aja sih kalo lagi nunggu (sesuatu)?
Baca buku, dengerin lagu, atau mengecek ponsel kah?
Atau justru menggerutu karena tak mau membuang waktu secara percuma?

Well,
Semua orang pernah 'menunggu'
Namun tak semua orang mempunyai skill untuk melakukannya

"Lah, kok nungguin sesuatu mesti pake skill? Kayak apaan aja.."

Yap..
Walau terdengar sederhana, menunggu itu butuh 30% kesabaran, 25% pengertian, 20% ketulusan, dan 25% pengorbanan (yahh kurang lebih gituu)


Mungkin kalian pernah mengantre di teller bank di siang hari kerja, dan antreannya rameee bangettt
Ternyata kalian dapet nomor "93"
Dan di ruang tunggu baru sampai nomor antrean "35"
Di saat itu kalian punya pilihan
"Tetap menunggu, tinggalkan, atau kembali lagi besok?"


Mungkin kalian pernah menunggu seseorang
Sudah membuat janji namun dia 'ngaret'
Sudah mematangkan rencana namun dia tiba-tiba ada urusan
Bahkan lebih parahnya dia lupa
Sampai tak memberi kabar
Padahal kalian sudah siap, rapi, tinggal berangkat, gas!
Di saat itu kalian berpikir
"Marah atau maklumi saja?
Tunggu sebentar lagi atau tinggalkan saja?"


Mungkin kalian pernah berjuang mati-matian
Bekerja sampai larut malam
Dan bangun di pagi buta
Hanya untuk menempa diri demi masa depan yang lebih baik dari hari ini
Namun ternyata kalian merasa masih 'disitu-situ aja'
Statis
Tak ada perubahan
Ditambah lagi rekan-rekan seperjuanganmu yang mulai bersinar
Dan kalian masih dengan video motivasi dari channel youtube Merry Riana
Di saat itu kalian bergumam
"Tunggu dan tetap berproses, atau cari jalan lain?"


Dilema yaa..
Padahal cuma ilustrasi sederhana di kehidupan kita

Pilihannya cuma "menunggu atau tidak"
Tapi apapaun pilihannya,
Minumnya teh botol sosro *ehh bercanda wkwkwk
#bukaniklan #bukanpromosi #becandadoanginimah

Back to the topic..
Memilih untuk menunggu maupun tidak, kembali lagi kepada pribadi masing-masing
Namun siapapun yang bersedia untuk menunggu, mereka berhak diberi apresiasi

Iya, apresiasi atas kesabaran, pengertian, ketulusan, dan pengorbanannya
Kita tak pernah tau apa yang seseorang korbankan demi sebuah penantian
Mungkin ia pernah menangis, berkorban perasaan karena menunggu seseorang yang dirindukannya
Mungkin ia pernah meninggalkan hal-hal penting hanya untuk menunggu kedatangan ibunda tercinta
Mungkin ia pernah merelakan masa muda untuk membayar penantian orang tuanya yang menginginkan ia sukses
Dannn masih banyak 'mungkin-mungkin' lainnya
Yang kita tak benar-benar tau undercover-nya


Wahai kalian yang sedang menunggu, menunggu apapun itu,

Kita memang tak pernah tau jawaban dari sebuah penantian
Bisa saja baik, bisa saja buruk
Namun yang pasti
Sebuah penantian akan selalu di apresiasi
Bisa saja sekarang, atau mungkin nanti
Bisa saja langsung oleh-Nya, atau mungkin melalui ciptaan-Nya

Bagaimana,
masih mau menunggu kah?

-------------------------------------------------------------------
26 Juli 2019
02.58 WITA
Ditulis sambil menunggu

Minggu, 28 April 2019

Kenapa sih disebut 'Kepala Dua'?

Hey kamu yang lagi baca 😁
Kuyyy kita ucapin selamat dulu buat generasi kelahiran '99 yang tahun ini memasuki usia KEPALA DUA *yeayy*

INGATTT
Usianya yang kepala dua ya gaiss bukan tumbuh kepala trus kepalanya jadi 2 wkwkkwwk

Eitss, tapi ada yang tau gak sih kenapa orang yang berusia 20 tahun disebut 'kepala dua'?
Darimana sih istilah itu muncul?
Sejak kapan istilah itu digunakan?
Dan bagaimana pemahaman netijen sehingga istilah tersebut kerap kali digunakan?
Yak lengkap sudah rumusan masalah kita, yuk bikin karya tulis *nahloh(?)

Well guys,
Istilah ini memang unik dan bikin penasaran
Meskipun udah coba browsing dan gak dapet asal usulnya
Aku jadi mencoba memikirkan definisi 'kepala dua' versiku sendiri 😄


Yahh, memasuki 2 dekade dalam kehidupan,
Ada banyak hal yang mesti kita pikirkan dan rencanakan, pastinya banyak rintangan juga akan berdatangan
Secara psikologis, seseorang yang menginjak usia 20 tahun dianggap sudah dewasa dan matang dalam pemikirannya, juga lebih stabil dalam mengontrol emosinya


"Lah terus, dimana 'kepala dua' nya?"


Jika satu kepala bisa memikirkan banyak hal
Maka semakin banyak kepala, semakin banyak pemikiran yang bermunculan
Semakin banyak pula pertimbangan akan suatu hal

Nahh
Kalau sekarang kalian udah berkepala dua
Sudah saatnya kalian jadi lebih dewasa dalam berpemikiran
Pikirkan 2 kali, bahkan berulang kali sebelum bertindak
Jangan buru-buru emosi kalau ada hal yg gak sesuai sm kehendak kaliann
Pikirkan, pikirkan, dan pikirkan lagii
Sampai kedua kepala kalian benar-benar bisa saling mendinginkan satu sama lain 😀

Kalau kalian sudah bisa menggunakan kedua kepala kalian dengan baik
Gak akan ada masalah kok ketika kalian nanti berkepala tiga, empat, atau sepuluh sekalipun 😄

So, jangan takut berkepala dua yaa 😊

--------------------------------------------------------------------------

Dari : Indira yang baru tumbuh kepala kemarin
Untuk : kalian semua generasi '99

Semoga kita semakin dewasa😁

Minggu, 24 Maret 2019

Kuliah, Organisasi, dan Kehidupan Pribadi

Mahasiswa, seseorang yang "maha" atas kesiswaannya.

Kata orang jadi mahasiswa harus rajin belajar supaya bisa bermanfaat bagi bangsa dan negara.
Jadi mahasiswa harus lulus cepat biar gak rugi waktu dan biaya.
Jadi mahasiswa harus mempunyai etika yang baik sebagai bekal di dunia kerja.
Jadi mahasiswa harus aktif organisasi agar terbiasa dengan team work dan 'networking'.
Jadi mahasiswa harus pernah ikut lomba untuk membiasakan jiwa berkompetisi yang sehat.
Jadi mahasiswa harus melek teknologi biar gak ketinggalan zaman.

Oh iyaa
Kalau kata orang tua sih jadi mahasiswa juga harus bisa menyeimbangkan kehidupan kampus dan kehidupan pribadi, contoh sederhananya ya harus bisa ngurus diri sendiri mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi.

Yah, begitulah jadi mahasiswa.

Kuliah itu tujuan utama.

Kita, mahasiswa, dibiayai oleh orang tua atau pemerintah (bagi yang mendapat beasiswa) untuk kepentingan akademis.
Mahasiswa menjadi tumpuan negara karena masa depan ada pada mereka. Nantinya, mahasiswa diharapkan dapat menyumbangkan pemikiran-pemikirannya untuk menyelesaikan permasalahan negeri ini.
Keren yaakk!?😁

Menapaki jenjang perkuliahan selama 2 tahun di program studi Arsitektur, banyak banget pengalaman yang aku dapetin.
Mulai dari awal kena culture shock karena atmosfer yang beda bangettt sama SMA
Tugas tugas numpuk sampe gak tidurr
Selalu grogi setiap menghubungi dosen wkwkwk
Sampai akhirnya aku bisa enjoy dengan segala tugas dan asistensi yang menyibukkanku setiap hari.

By the way ini memang jalan yang aku pilih untuk mewujudkan impianku, menjadi seorang arsitek 😀

Tapi lama-kelamaan aku sadar
Ternyata kuliah tidak hanya tentang belajar, mengejar cita-cita, ataupun mengejar IPK tinggi.

Kuliah itu membekali kita banyak ilmu dan memicu kita untuk berpikir kritis. Dengan kuliah kita juga dididik untuk menjadi bertanggung jawab, beretika yang baik, dan peka terhadap lingkungan sekitar.

"Trus, apa pentingnya sih seorang mahasiswa ikut organisasi??"

Pernah denger gak sihh, kalo jadi mahasiswa itu harus seimbang hardskill dan softskill nya.
Hardskill itu bisa kita dapetin waktu kuliah, sedangkan softskill bisa kita dapetin di organisasi.

Dalam mengembangkan softskill, kita sebagai mahasiswa akan belajar bagaimana cara membentuk relasi dan berkomunikasi yang baik. Kita juga bakal belajar gimana caranya mengatur waktu dan emosi dengan baik ketika kita dihadapkan dengan tugas kuliah yang menumpukkk dan jadwal organisasi yang super duperr padatt. Dengan begitu, secara tidak langsung kita akan terlatih menjadi pribadi yang bertanggung jawab, iya kann?? hehee...

Kuliah di arsitektur, gabung di organisasi, dan ikut kepanitiaan itu gak gampang hikss :')
Buat tugas aja bisa sampai tidak tidur, ditambah lagi kegiatan di luar perkuliahan.
Nahh, disinilah skill time management ku diuji banget.
Organisasi dan kepanitiaan di lingkungan program studi, fakultas, universitas, dan di luar itu pernah aku cobain.
Rasanya berat banget, harus bisa meng-efisienkan cara kerja biar semuanya terlaksana dengan baik.
Tapi banyak banget manfaat yang aku dapetin.
Banyak teman, banyak pengalaman, dan banyak SKP tentunya wkwkwk (yang belum tau silahkan browsing hihihi)


Jadi mahasiswa tidak selalu tentang 'kampus'
Home is calling

Hayoo jadi keinget film aquaman yaaa wkwkwkwk

Seperti yang udah aku bilang di atass, orang tua kita pasti pingin kita jadi mahasiswa yang aktif dan berprestasi, namun tidak melupakan kewajiban terhadap keluarganya.

Tapi kayaknya sih, ini yang paling susah dijalanin sama mahasiswa
Iya kan, guys??

Karena terikat organisasi dan juga takut dengan dosen, seringkali kita rela di kampus sampe malem-malem dan lupa ngabarin orang tua, padahal mereka khawatir.
Kita jadi jarang bantu nyapu, ngepel, bahkan ngurus baju kotor sendiri.

Oh iyaa
Buat yang udah punya pacar juga jadi jarang ketemu atau jalan bareng.
Tapi biarpun begitu, sudah seharusnya kita sebagai mahasiswa bersikap dewasa dan mendukung satu sama lainn

Wahai semua mahasiswa maupun mahasiswi
Yuk, biasakan tetap menjaga komunikasi dengan orang orang yang kita sayang baik itu orang tua, kakak, adik, kakek, nenek, om, tante, pacar, dan juga sahabat 😀

-----------------------------------------------------------------------------------

Well, itu dia sharing-sharing hari ini seputar "JADI MAHASISWA"

Jadi mahasiswa itu seruu
Jadi mahasiswa itu banyak banget pengalamannya
Jadi mahasiswa itu bikin kita jadi produktif

Jadi mahasiswa?
Berat, sih.
Tapi aku bangga 😊

#HidupMahasiswa
#HidupMahasiswaIndonesia
#KapanLagiKuliah
#KapanLagiJadiMahasiswa

(N.B. : tulisan ini dibuat oleh seorang mahasiswa arsitektur di sela-sela kejenuhannya membuat tugas wkwkwkwkwk)